Acara ini diadakan pada tanggal 29 Juni – 9 Juli 2010, dan pesertanya berasal dari komunitas LSL, waria, lesbi, laki-laki hetero, dan perempuan hetero.
Resume kegiatannya sebagai berikut:
Hari Pertama (29 Juni 2010)
Dimulai dengan kata sambutan dan perkenalan ulang, membuat kesepakatan kursus, dan pengantar alur kursus. Setelah makan siang di lanjutkan dengan Pemetaan Tubuh oleh Ko Budi serta kuliah Keanekaragaman seks, gender dan seksualitas oleh Dede Oetomo, pemutaran film Realita, Cinta, dan Rock ’n Roll dan membaca bersama.
Hari Kedua (30 Juni 2010)
Dibuka dengan resume hari sebelumnya, dilanjutkan dengan kuliah dan diskusi tentang Seksualitas dan kenikmatan oleh Mbak Poedjiati Tan dan dilanjutkan ke kuliah dan diskusi tentang Teori-teori Sosial oleh Mas Ahmad Zainul (Inung). Kemudian ada pemutaran film Panggil Aku Puspa dan diskusi serta dilanjutkan dengan membaca bersama.
Hari Ketiga (01 Juli 2010)
Diawali oleh resume hari sebelumnya dan diikuti oleh kuliah dan diskusi tentang Gender, Seksualitas dan Budaya oleh Dede Oetomo. Setelah makan siang pemutaran film The Last Bissu yang diikuti dengan diskusi. Selanjutnya dilakukan diskusi kelompok tentang Perspektif Berbagai Budaya Nusantara/Indonesia yang dilanjutkan dengan pembagian kelompok kunjungan kelapangan dan membaca bersama. Setelah makan malam dilakukan kunjungan kelapangan. Beberapa peserta berkunjung ke Pattaya yang merupakan tempat nongkrong dan hunting komunitas LSL yang terbesar di Indonesia. Bagaimana tidak…panjangnya hampir 500 meter. Gak heran pengunjungnya menggunakan sepeda motor.
Hari Keempat (02 Juli 2010)
Sama seperti hari-hari sebelumnya, kuliah selalu dimulai dengan resume hari sebelumnya. Lalu dilanjutkan dengan Laporan Kunjungan Kelapangan. Kemudian kuliah dilanjutkan dengan topik Gender, Seksualitas dan Representasi Media oleh Ibu Maimunah yang dilanjutkan hingga sholat Jumat kelar. Hari keempat ditutup dengan diskusi kelompok dan membaca bersama.
Hari Kelima (03 Juli 2010)
Dimulai dengan resume hari sebelumnya yang dilanjutkan dengan kuliah tentang Kesehatan dan Kesejahteraan Seksual dan Reproduksi oleh Ibu Ninuk Widyantoro. Setelah makan siang kuliah dilanjutkan dengan pemutaran film Nona Nyonya dan diskusi film. Kuliah ditutup dengan diskusi kelompok dan membaca bersama.
Hari Keenam (04 Juli 2010)
Setelah resume hari sebelumnya, kuliah dilanjutkan tentang Gender, Seksualitas, Nation dan Negara oleh Mr. Tom Boellstorff. Setelah makan siang Tom melanjutkan kuliah tentang Metodologi Etnografi dalam Riset Gender dan Seksualitas. Kulaihpun ditutup dengan membaca bersama.
Hari Ketujuh (05 Juli 2010)
Kuliah dimulai dengan resume hari sebelumnya yang dilanjutkan dengan kuliah tentang Agama, Gender, dan Seksualitas oleh Mas Inung. Setelah makan siang kuliah dilanjutkan dengan diskusi kelompok tentang Seksualitas dari Perspektif Berbagai Religi dan Sistem Kepercayaan yang dipandu oleh Ibu Soe Tjan Marching. Sorenya kuliah dilanjutkan dengan pemutaran film Sunat Perempuan dan diskusi film yang kemudian ditutup dengan membaca bersama.
Hari Kedelapan (06 Juli 2010)
Dimulai dengan resume hari sebelumnya dan dilanjutkan dengan kuliah tentang Prostitusi, Kerja/Industri Seks dan Perdagangan Manusia oleh Mbak Khanis Suvianita. Setelah makan siang diadakan diskusi panel dengan PS (’kucing’, waria dan korban trafficking. Lalu dilanjutkan dengan pemutaran film Pertaruhan. Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi rangkuman materi dan kegiatan selama 5 hari pertama oleh Mbak Poedji dan Mas Nur.
Hari Kesembilan (07 Juli 2010)
Seperti biasa, kuliah dibuka dengan resume hari sebelumnya dan dilanjutkan dengan kuliah tentang Gender, Seksualitas dan HAM oleh Mas Herlambang Perdana Wiratraman yang diikuti dengan diskusi. Setelah makan siang dilakukan pemutaran film Perempuan Punya Cerita dan diskusi film. Kuliah ditutup dengan diskusi kelompok tentang Antara Religi dan HAM dan Rencana Tindak Lanjut yang di pandu oleh Mas Inung.
Hari Kesepuluh (08 Juli 2010)
Setelah dibuka dengan resume hari sebelumnya, kuliah dilanjutkan dengan diskusi kelompok tentang Rencana Kerja Peserta setelah kembali ke kota masing-masing. Setelah makan siang dilanjutkan dengan presentasi Rencana Kerja Peserta oleh masing-masing peserta baik secara kelompok maupun secara individu. Ryan dan Arel berencana hendak menerapkan apa yang telah diperoleh selama di kursus untuk KPA dan GWL-Ina yang mungkin bisa berkolaborasi dengan kakak kelas, Iman. Kuliah pun ditutup dengan pemberian ijazah kursus dan sambutan penutup oleh ketua Gaya Nusantara, Vera Cruss.
Malamnya diadakan acara perpisahan dengan menampilkan artis-artis kondang yang berasal dari peserta yang mempersembahkan lipsync, baca puisi, dan tarian traditional. Ada yang paling berkesan selama kursus berlanjut…panitia mengatakan kalau peserta KGS V ini merupakan peserta yang paling kompak, paling aktif, dan paling kritis dibandigkan dengan peserta KGS-KGS sebelumnya dari I – IV.
(Dilaporkan oleh Ryan (Yayasan Inter Medika) & Varel (Yayasan Layak) – DKI Jakarta).