Infeksi virus HIV yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sampai saat ini masih menjadi momok sebagian besar masyarakat. Bukan karena akibat infeksi virus HIV ini akan memunculkan sindroma AIDS dengan penyakit oportunistik yang menyerang disaat kekebalan tubuh menurun.
Dan sampai saat ini baru obat ARV yang digunakan untuk menekan pertumbuhan virus HIV, agar ODHA dapat bertahan hidup. Kini para peneliti dari Kanada telah menerima persetujuan dari FDA untuk memulai uji coba sebuah eksperimen yg cukup menjanjikan dalam pencarian vaksin HIV. Uji coba untuk menemukan vaksin pencegah infeksi HIV ini akan dimulai pada Januari 2012 ini. Vaksin yang diujikan ini akan menjadi sebuah tonggak dalam sejarah pencegahan HIV karena cara kerjanya yang mirip dengan vaksin polio dan influenza.
Cara kerjanya adalah dengan menggunakan virus HIV yang dilemahkan untuk mendapatkan respon kekebalan dari tubuh manusia tanpa menyebabkan infeksi. Disebutkan juga bahwa vaksin ini telah lolos melalui uji toksikologi. Belum pernah ada peneliti yang menggunakan metode ini terhadap upaya penemuam vaksin HIV sebelumnya. Karena sebelumnya upaya pengembangan vaksin hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian virus atau menggunakan teknik DNA rekombinan.
Vaksin ini akan melalui tiga tahapan clinical trials, yaitu :
Fase 1. Dimulai awal Januari 2012 dengan melibatkan 30 orang yang HIV positif. Fase ini untuk sekali lagi melakukan uji keamanan.
Fase 2. Akan menilai respon kekebalan pada manusia dengan melibatkan 600 orang yang HIV negatif namun mempunyai risiko tinggi terinfeksi HIV.
Fase 3. Akan menilai efikasi dan efektifitas vaksin serta melibatkan 6000 relawan dengan status HIV negatif yang berisiko tinggi terinfeksi HIV.
Uji coba breakthrough lainnya adalah pada Berlin Patient, Timothy Ray Brown, yang telah sukses menjalani terapi transplantasi sumsum tulang pada Juni 2010 yang lalu. Namun terapi tersebut kurang realistis diterapkan pada 35 juta orang yang telah terinfeksi karena membutuhkan sumber daya yang sangat besar.
Semoga pengembangan vaksin terbaru ini bisa menjadi salah satu strategi pencegahan HIV di kemudian hari. Sehingga epidemi HIV/AIDS di dunia dapat ditanggulangi dan HIV/AIDS dipandang sebagai penyakit biasa seperti penyakit yang lainnya. Semoga uji coba ini sukses!! (huntington)
(sumber: web IGAMA )