Putro Agus Harnowo,Vera Farah Bararah – detikHealth
Jakarta, Mencari alat kontrasepsi kondom di Indonesia terbilang mudah karena tinggal datang ke minimarket atau apotek, disana sudah banyak tersedia macamnya. Pemakaian kondom yang tepat banyak manfaatnya, tapi di Indonesia stok kondom lebih banyak daripada pemakainya.
Data BKKBN memang mencatat peserta KB pria terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari 27,5-28 juta peserta KB di Indonesia, 1,3% di antaranya adalah pria. Di antara jumlah tersebut, 0,9% menggunakan kondom dan 0,4% yang memakai metode vasektomi.
Jika dihitung-hitung, maka jumlah pria peserta KB pemakai kondom di Indonesia hanya sekitar 412.500 sampai 420.000 orang. Meski pemakainya masih sedikit, tetapi terjadi kenaikan permintaan untuk kondom.
Pada tahun 2009, jumlah permintaan kondom dari BKKBN sebesar 140.000 gross atau sekitar 20.160.000 buah. Pada tahun 2010, jumlahnya meningkat menjadi 230.000 gross atau sekitar 33.120.000 buah. Tahun 2012, jumlahnya mengalami kenaikan pesat menjadi sekitar 414.000 gross atau sekitar 59.616.000 buah.
Keseluruhan permintaan kondom dari BKKBN tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan lokal bernama PT. Mitra Rajawali Banjaran yang bermarkas di Banjaran, Bandung. Kondom pesanan yang memiliki logo BKKBN ini diberikan secara gratis. Jumlah tersebut belum ditambah dengan pasokan kondom yang diperoleh masyarakat dari produk impor yang dijual di toko-toko.
Menurut dr Nugroho Setiawan, SpAnd saat dihubungi detikHealth, Rabu (9/5/2012), efektivitas penggunaan kondom terhadap pencegahan penyakit menular seksual seperti HIV sekitar 70 persen.
Tapi banyak pria tidak mau pakai kondom dan lebih menyerahkan urusan kontrasepsi kepada istrinya karena pemakaian kondom dinilai bisa mengurangi kenikmatan seksual.
“Mitos yang mengungkapkan penggunaan kondom bisa mengurangi kenikmatan seksual ada benarnya, karena secara psikologis memang bisa mempengaruhi,” ujar dokter yang praktek di RS Fatmawati dan RS Premier Bintaro ini.
(pah/ir)