Pada tanggal 11-12 Oktober 2010 World Population Foundation (WPF) dan Rutgers Nisso Groep menyelenggarakan Konferensi International “Sexuality Under 18: How the Social Environment Influences Sexual Development”.
Dalam Konferensi yang diselenggarakan selama dua hari ini, terdapat enam belas workshop dalam empat sesi paralel.
Dua dari workshop yang dapat saya laporkan antara lain:
“Sexual Rights include LGBT rights. Respect and celebrate diversity”
Workshop ini bertujuan untuk membuka kerangka berfikir peserta mengenai keragaman identitas seksual dan gender seseorang. Setelah melakukan latihan refleksi diri, peserta akan disuguhi informasi melalui wawancara terhadap remaja pria dari Uganda, lesbian muda dari Amerika Latin dan transgender dari Indonesia seputar pengaruh dan pesan yang diterima oleh remaja LGBTQ ini dari lingkungan sekitarnya sehubungan dengan kesehatan seksual dan reproduksi, orientasi seksual identitas gender dan kehidupan seksual mereka.
Tujuan dari workshop ini, peserta dapat menemukan konsensus mengenai bagaimana mentransfer dampak negatif dari agen sosial menjadi dukungan yang menghargai keberagaman dan membantu remaja dengan beragam orientasi seksual serta transgender dalam membangun kepercayaan diri agar memiliki harga diri atas kehidupan dan cinta.
Resource Person:
Jo Reinders, WPF, The Netherland
Teun Visser, Rutgers Nisso Groep, The Netherlands
Lulukayura Surahman, GWL-INA, Indonesia
Barbara Romero, Youth Advisory Group, El Salvador
Stephen Chukmuwah, Youth Coalition, Nigeria
Blessed Busyingye Ezkel, Youth Advisory Group, Uganda
Dunker, Youth Advisory Group, Malawi
“Young People born and Living with HIV are sexual beings with a righ to sexual enjoyment”
Dalam workshop ini disajikan kisah remaja yang hidup dengan HIV, bagaimana mereka bersosialisasi di masa remaja dan tumbuh kembang mereka sehubungan dengan seksualitas dan pesan pesan yang diterima dari lingkuan sekitar. Terdapat diskusi dan sesi wawancara dengan remaja putri dari Uganda yang lahir dengan HIV dan pemuda yang terinfeksi HIV dari Indonesia. Dan Koordinator jaringan ODHA remaja dari Rwanda. Dibahas dalam workshop ini hak remaja positif atas seksualitas mereka, serta merumuskan target agen sosial dalam diskusi kelompok.
Kelompok mendiskusikan intervensi guna membantu meningkatkan sosialisasi remaja-positif dan bagaimana mengatasi tantangan yang ada sekarang. Sebuah draft paket edukasi tentang hak dan kesehatan reproduksi bagi remaja HIV positif dipresentasikan dan perumusan konsensus atas aspek pokok dalam meningkatkan kehidupan sosial remaja positif dan menterjemahkannya dalam kerangkan HAM sebagai sebuah intervensi yang efektif.
Resource Person:
Jo Reinder, WPF, The Netherlands
Adam Garner, GNP+, The Netherland
Yogie Wirastra begin_of_the_skype_highlighting end_of_the_skype_highlighting, JOTHI, Indonesia
Alex Okwaput, WPF, Uganda
Winnie Nicole Nasumba, TASO, Uganda
Hannington Nakayivu, TASO, Uganda
Workshop lainnya antara lain:
- · Why Should we start with sexuality education before the age of 12?
Resource Person Indonesia: Andri Yoga Utami, WPF, Indonesia - · What’s in it for boys? Challanging masculinities in SRHR interventions. Promising examples from Brazil and The Netherlands
- · Communicating about sensitive sexual health issue with youth: a hands-on training
- · The Role of parents in the Sexual development of Children and young people
- · The Role of Teachers in comprehensive sexuality Education
- · Sex is good or Sex is Bad? Contracditory norms and implications for interventions – Example from Tanzania
- · Religion Included
- · Under Pressure: The Positive and negative influences of peers on the sexual development of young people
- · Child Participation
- · ICPD+20, What’s Next?
- · Rights of the Child Versus responsibilities of Adults. What are the rights and abilities of children to decide about their own sexuality?
- · Manouvering Restrictive abortion laws, how it works in practice
- · Sexuality and services from an adolescent perspective: Empowering young people through research?
- · Positive and Negative Media influences on sexual development
(laporan oleh Yogie Wirastra)
bersambung ke bagian 2: ACTION POIN Konferensi Seksuality UNDER 18