Jakarta, Salah satu alasan mengapa penyakit menular seksual (PMS) atau penyakit kelamin cepat menyebar adalah karena banyaknya mitos seputar PMS yang beredar di masyarakat. Setidaknya ada 4 mitos PMS yang sering dipercaya orang. Apa saja?
Mitos-mitos yang beredar di masyarakat bisa memberikan informasi yang salah serta membuat penyebaran penyakit kelamin atau penyakit kelamin makin banyak.
Berikut 4 mitos seputar penyakit kelamin yang paling sering beredar di masyarakat, seperti dilansir Lifemojo, Jumat (26/5/2011):
1. Mitos, penyakit kelamin tidak bisa ditularkan melalui seks oral
Mitos ini benar-benar membuat orang senang, karena mulai percaya bahwa seks oral merupakan celah yang bisa digunakan untuk menghindari penyakit menular seksual.
Tapi faktanya penyakit kelamin tetap bisa menular melalui hubungan seks oral. HIV, HPV (penyebab kutil kelamin), gonorrhea (kencing nanah), klamidia, sifilis dan hepatitis semua bisa ditularkan secara oral (melalui mulut). Penyakit-penyakit tersebut dapat ditularkan melalui segala bentuk kontak seksual, termasuk vaginal, anal dan oral.
2. Mitos, kontrasepsi oral (pil KB) dapat mencegah penyakit kelamin
Faktanya, pil KB dan kontrasepsi oral (yang diminum) berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur jarak kelahiran, bukan untuk mencegah penularan penyakit kelamin. Alat kontrasepsi yang bisa mencegah penularan penyakit kelamin adalah kondom, sedangkan pil KB tidak bisa.
3. Mitos, semua penyakit kelamin bisa menunjukkan gejala segera terlihat setelah terinfeksi
Hal ini sangat tidak benar dan ini adalah salah satu alasan utama mengapa orang akhirnya mengabaikan gejala penyakit kelamin nantinya.
Kadang-kadang, infeksi dapat terjadi tanpa gejala eksternal pada awalnya, contohnya sifilis. Gejala dan dampak kemudian dapat mulai tampak setelah periode waktu (sekitar enam minggu).
Jika Anda berhubungan seks tanpa kondom, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter hanya untuk memastikan bahwa Anda bersih (tidak terinfeksi), karena jika tidak beberapa gejala dengan cepat dapat mulai tampak dan dapat memperburuk kondisi. Bahkan gejala gonorrhea (kencing nanah) biasanya hampir mirip dengan infeksi kandung kemih, sehingga butuh konsultasi medis.
4. Mitos, semua penyakit menular bisa disembuhkan
Mitos ini dapat menyesatkan dan membuat kebanyakan orang meremehkan penyakit menular seksual. Tidak semua penyakit menular seksual dapat disembuhkan, karena ada beberapa penyakit seperti HIV/AIDS dan infeksi HPV lain yang belum ada obatnya atau tidak bisa disembuhkan secara keseluruhan.
Infeksi HPV dapat diobati dengan cara yang sementara, namun infeksi sifatnya berulang sehingga tidak dapat sepenuhnya dieliminasi.
(sumber: detik.com)