Dalam upaya untuk meningkatkan capaian dan keberlangsungan program pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di Indonesia pada kelompok gay, waria dan LSL lainnya, Jaringan Nasional GWL-INA melakukan beberapa strategi khusus, salah satunya adalah dengan merencanakan dibentuknya Pokja (kelompok kerja) GWL-Ina pada KPA Kota di 10 kota yaitu Medan, Batam, Pekanbaru, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan dan Makassar. Untuk kota Medan, dilakukan pertemuan informal untuk koordinasi pada hari minggu jam 8.30 malam tanggal 1 Agustus 2010 bertempat di kota Medan yang di hadiri masing-masing 2 orang dari organisasi GWL di Medan antara lain : GSM (dr. Yeni), Primas (yosep), KOOS (yoko), Perwari (shakila) ,Pelangi Hati (melda), gim4medan (riza), Warung saHIVa (bang beni), Sempurna Community (dodo dan koko)
Maksud dari pertemuan ini adalah untuk menyamakan prsepsi dan untuk koordinasi dengan NGOs di Medan juga tentang pembentukan POKJA GWL di Medan apakah perlu di bentuk atau tidak, dan dari hasilnya pertemuan ini adalah POKJA GWL di medan harus di bentuk karena sangat di perlukan supaya aspirasi dari teman-teman komunitas bisa tersampaikan di pemerintah
Pada tanggal 2 Agustus 2010 diadakan Pertemuan Koordinasi untuk pembentukan POKJA GWL-INA di Medan. Dalam pertemuan koordinasi ini selain dihadiri oleh Seknas GWL-INA, Korwil GWL-Ina wilayah Sumatra, GSM, Primas, KOOS, Perwari/Pelangi Hati, gim4medan, Warung saHIVa dan Sempurna Community juga oleh beberapa perwakilan dari stakeholder yaitu KPA Provinsi SUMUT, KPA Kota Medan, Dinkes Kota Medan, Poltabes Medan, dan Puskesmas.
Dalam pertemuan koordinasi ini, selain dilakukan sosialisai tentang Jaringan Nasional GWL-INA, dijelaskan pula oleh Harry Prabowo dari Seknas GWL-INA tentang pentingnya keberadaan Pokja GWL-INA di tiap-tiap KPA Kota untuk mendorong percepatan program dalam upaya mencapai target nasional sesuai SRAN 2010-2014, di mana saat ini capaian program baru 9% dari target nasional sebesar 70%. Selain itu dengan mengacu pada hasil STBP 2007, di mana kasus-kasus IMS dan HIV cukup tinggi pada populasi kunci GWL, keberadaan Pokja GWL-INA dapat membantu mencarikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Rencana pembentukan Pokja GWL-INA ini disambut baik dari teman-teman GWL dan sebagian peserta tapi masih ada sebagain peserta yang belum begitu memahami tentang GWL ini perlu adanya sosialisasi tentang GWL-INA itu sendiri, karena masih banyak orang yang belum paham tentang GWL-INA, termasuk dari KPA Prov Sumut dan KPA Kota Medan sendiri. Selain membahas rencana pembentukan Pokja GWL-INA, disampaikan juga tentang rencana dari KPAN untuk menempatkan Project Officer GWL di 10 KPA Kota, termasuk Medan.Setelah Pokja GWL kota Medan terbentuk dibentuklah tim seleksi yang terdiri dari:
1. Sekretaris KPA Kota Medan : Drs. Hamdan Mardian
2. Dinkes : dr. Mardoha
3. Perwakilan Komunitas : dr. Yenni
4. Aktivis : Rahmadan Hidayatin
5. Layanan Kesehatan : dr. Yuli
6. Untuk Koordinator Tim seleksi ini : dr. Yenni
Pada tanggal 3 Agustus 2010, GWL-INA yang di wakili oleh Panca dan Harry melakukan pertemuan informal dengan teman-teman SeCi. Pada pertemuan yang di mulai dari pukul 9.30 di awali dengan saling memperkenalkan diri, dan di lanjutkan dengan membahas tentang sudah terbentuknya POKJA untuk komunitas serta pemaparan dari teman-teman dan saya tentang kegiatan SeCi (sempurna community) dan kondisi serta kebutuhan apa yang di perulukan teman-teman komunitas di kota medan. Dan pertemuan yang di lakukan sambil makan malam ini berakhir pada pukul 11.30.
(Dilaporkan oleh Sempurna Community)