Sejak bulan Mei 2010, Kab. Bogor sepi dari kegiatan yang berhubungan dengan program terkait HIV/AIDS, baik yang difasilitasi oleh dinas / instansi maupun LSM seperti misalnya pertemuan koordinasi, mobile clinic, dll.
Vakumnya beberapa kegiatan tersebut di Kab. Bogor ini memang di karenakan beberapa faktor diantaranya :
– Sulitnya koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Bogor dengan alasan tersendiri dari pihak dinas ksehatan itu sendiri.
– Tidak aktifnya lagi staff Petugas Outreach dan AO di KPAD Kab. Bogor
– Lokasi layanan kesehatan di Kab. Bogor yang sulit dijangkau dalam hal jarak.
– Berakhirnya kerjasama beberapa LSM peduli AIDS dengan funding sehingga mengurangi kegiatan terkait program.
Beberapa faktor diatas sangat mempengaruhi situasi dan kondisi perkembangan HIV/AIDS di Jawa Barat khususnya Kab. Bogor.
Pada hari Sabtu 08 Januari 2011, RSUD Ciawi Kab.Bogor memfasilitasi seminar sehari “Penatalaksanaan HIV/AIDS Kab.Bogor” dengan visi dan misi “Menuju Bogor sehat 2011”. Seminar ini di selenggarakan di gedung serbaguna II Pemda Cibinong Kab.Bogor yang dihadiri oleh beberapa perwakilan undangan dari 13 kementrian / Lembaga (Dinas / Anggota SKPD) Kab. Bogor, RSUD – layanan kesehatan Kota / Kab. Bogor, LSM Peduli AIDS Kota / Kab. Bogor (termasuk Abiasa), tokoh masyarakat, tokoh agama dan pihak kepolisian.
Beberapa point dari seminar tersebut hasilnya sangat menggembirakan, diantaranya :
1. RSUD Ciawi Kab. Bogor sebagai rumah sakit satelit dari RSHS Bandung, kini sudah bisa diakses layanan nya untuk tes HIV (VCT), tes IMS, tes CD4 karena sebelumnya hanya bisa di akses di RS.Marzuki Mahdi sebagai rumah sakit rujukan dan akses untuk pengambilan ARV.
2. RSUD Ciawi menyediakan fasilitas ruang perawatan untuk pasien HIV.
3. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bogor akan mensosialisasikan ke beberapa klinik / puskesmas yang memiliki SDM terlatih dan fasilitas untuk tes HIV dan IMS terkait administrasi pemeriksaan. Beliau menjanjikan tidak ada biaya untuk tes HIV (VCT – gratis) dan potongan 50% untuk pemerikasaan tes IMS dengan mengalihkan anggaran dari APBD.
Kabar tersebut disambut baik oleh semua pihak terutama teman-teman dari LSM peduli AIDS, karena dukungan kongkrit dari semua pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan dalam membentuk lingkungan yang kondusif dan memutus mata rantai penularan HIV/AIDS serta mengikis stigma dan diskriminasi bagi ODHA.