Penderita HIV AIDS di Jakarta Barat terus meningkat akibat menjamurnya tempat hiburan, hubungan seks langsung atau tidak langsung dan pengguna jarum suntik yang tidak steril.
Populasi resiko tinggi (Resti) tahun 2010 di Jakarta Barat tercatat sebanyak 161.654 penderita “ kata Asisten Kesra Pemkot Jakarta Barat, H. Ruslan, Rabu (6/4/2011).
Meskipun HIV/AIDS tidak menular jika tidak berhubungan intim, namun harus dicegah penularannya.“Kami akan sosialisasi bahaya HIV/AIDS di kelurahan dan kecamatan di Jakarta Barat.terhadap para wanita pekerja seksual langsung maupun yang tidak langsung, para lelaki pelanggan wanita pekerja seks, homo dan para pengguna narkoba dengan jarum suntik,” jelasnya.
Peta Respon Tahun 2010 jumlah Resti penderita HIV/AIDS di Jakarta Barat, di Kecamatan Tamansari 105.380 penderita,Kecamatan Grogol Petamburan 21.932 penderita dan terendah di Kecamatan Cengkareng 2.524 penderita. Populasi Resiko Tertinggi di Kecamatan Tamansari karena ada 130 tempat hiburan.
Hasil dari pendataan di Kecamatan Tamansari Wanita Pekerja Seksual Langsung (WPSL) 210 orang, Wanita Pekerja Seksual Tidak Langsung (WPSTL) 2.994 orang, Pria Pelanggan Wanita Pekeja seksual dan Waria 98.346 orang, Lelaki Suka Lelaki (Homo) 3.730 orang.
Sedang pengguna narkoba dengan jarum suntik (Injecting Drug User – IDU) sebanyak 100 orang.
Di Kecamatan Grogol Petamburan PSK langsung 222 orang, Kecamatan Tambora 210 orang. Sedang wanita pekerja seks tidak langsung, Kecamatan Tamansari 2994 orang, Grogol Petamburan 588 orang.
Di Kecamatan Tambora , penderita HIV yang menggunakan jarum suntik 419 orang, di Kecamatan penderita menggunakan jarum suntik 221 orang, Kebon Jeruk 169 orang, Cengkareng 168 orang. Untuk kaum Gay di Kecamatan Taman Sari1610 orang, Grogol Petamburan 810 orang. Seks , Kecamatan Tamansari 2120 orang, Grogol Petamburan 1275 orang. Dan waria, Kecamatan Tambora 148 orang, Cengkareng 51 orang dan Kecamatan Kalideres 43 orang.
Kenaikan penderita HIV AIDS di Jakarta Barat laporan dari beberapa LSM Peduli AIDS dari 1800 menjadi 4756, wanita pekerja seks langsung 579 orang dan pekerja seks tidak langsung bekerja di hiburan.53,6 persen dintaranya hubungan seksual,39,3 persen pengguna narkoba suntik dan 2,6 persen penularan dari ibu bayi.
(sumber: Pos Kota)