45 Orang Terdeteksi HIV/AIDS di Singkawang

TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG –  Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KPAK) Singkawang, Asnaim mengatakan, jumlah Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) Kota Singkawnag selama bulan Januari hingga April 2012 bertambah sebanyak 45 orang. “Jumlah ini merupakan hasil yang terdata di Klinik Mawar RSUD Abdul Aziz,” terang Asnaim kepada Tribun di ruang kerjanya, Kamis (24/5/2012) sore.

Asnaim menjelaskan, hingga akhir Desember 2011 lalu, jumlah ODHA kota Singkawnag mencapai 617 kasus. Tingginya angka ODHA di kota Singkawang, menurutnya disebabkan karena beberapa faktor.

Menurutnya, Kota Singkawang sebagai salah satu ikon dan kota transit, banyak tamu yang datang ke kota Singkawang dengan berbagai keperluan. Namun, ada tamu yang datang ke Singkawang karena membutuhkan hiburan yang beresiko tinggi untuk penularan HIV AIDS.

Pihaknya mengakui, di kota Singkawang ada beberapa titik yang dianggapnya menjadi tempat yang berpotensi tinggi sebagai tempat penularan. Khususnya pada tempat-tempat yang menawarkan hiburan malam dan perdagangan manusia, baik yang dilakukan secara terbuka maupun tertutup.

Berdasarkan data yang dimilikinya, lebih dari 80 persen penularan HIV-AIDS terjadi melalui heteroseksual. Menurutnya, pekerja seks komersial maupun penyuka sejenis berpotensi tinggi dalam penularannya. Sedangkan penularan lain terjadi akibat pemakaian jarum suntik secara bergantian pada pengguna ketergantungan narkoba.

Dituturkannya, mereka yang mengidap HIV-AIDS kerap tidak mengetahui bila dirinya telah tertular. Seringkali, penderita baru mengetahui bila dirinya merupakan ODHA setelah datang ke tempat pemeriksaan dan dinyatakan positif.

Untuk kota Singkawang, ada beberapa tempat yang dijadikan rujukan bagi mereka yang ingin memeriksakan diri, yakni di Klinik Mawar RSUD Abdul Aziz kota Singkawang, Puskesmas Singkawang Selatan dan Puskesmas Singkawang Tengah.

“HIV-AIDS pada dasarnya sudah ada ditengah-tengah kita, ini adalah fakta. Kita mengajak kepada mereka yang memiliki resiko tinggi tertular untuk segera memeriksakan diri. Ini menjadi penting untuk mengetahui dan mencegah penularan lebih lanjut,” imbaunya.

Terkait adanya stigma negatif dalam masyarakat terhadap para ODHA, Asnaim mengatakan bila masyarakat perlu merubah stigma tersebut melalui pengetahuan cara penularan HIV-AIDS. Dirinya menekankan, HIV-AIDS tidak menular melalui kontak sosial seperti berjabat tangan, berpelukan maupun makan bersama.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *